Di
Indonesia, energi migas masih menjadi andalan utama perekonomian Indonesia,
baik sebagai penghasil devisa maupun pemasok kebutuhan energi dalam negeri.
Pembangunan prasarana dan industri yang sedang giat-giatnya dilakukan di
Indonesia, membuat pertumbuhan konsumsi energi rata-rata mencapai 7% dalam 10
tahun terakhir. Peningkatan yang sangat tinggi, melebihi rata-rata kebutuhan
energi global, mengharuskan Indonesia untuk segera menemukan cadangan migas
baru, baik di Indonesia maupun ekspansi ke luar negeri. Cadangan terbukti
minyak bumi dalam kondisi depleting, sebaliknya gas bumi cenderung meningkat.
Perkembangan produksi minyak Indonesia dari tahun ke tahun mengalami penurunan,
sehingga perlu upaya luar biasa untuk menemukan cadangan-cadangan baru dan
peningkatan produksi.
konsumsi
minyak bumi (BBM) di dalam negeri kini sudah melebihi kapasitas produksi. Dalam
beberapa tahun belakangan ini penyediaan BBM dalam negeri tidak dapat
seluruhnya dipenuhi oleh kilang minyak domestik, hampir 20%-30% kebutuhan
minyak bumi dalam negeri sudah harus diimpor dari luar negeri. Kebutuhan impor
minyak bumi ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan
jumlah penduduk yang terus meningkat dan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri
yang diharapkan semakin membaik ditahun-tahun mendatang.
Menurut
BP MIGAS penurunan jumlah produksi minyak per hari tersebut disebabkan
penurunan produksi dari lapangan
existing lebih cepat dari perkiraan. Sekitar 90 persen dari total
produksi minyak Indonesia dihasilkan dari lapangan yang usianya lebih dari 30
tahun, sehingga dibutuhkan investasi yang cukup besar untuk menahan laju
penurunan alaminya. Upaya menahan laju penurunan produksi pada lapangan tua
tersebut, yang mencapai 12 persen per tahun, gagal dilaksanakan. Sementara
upaya untuk menyangga produksi melalui produksi lapangan baru, sangat
bergantung kepada kinerja kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Bicara mengenai
struktur industri, dunia perminyakan memiliki keunikan dibanding industri
lainnya. Ketika industri-industri lain gencar mencanangkan perampingan,
efisiensi, dan efektivitas, dalam dunia perminyakan para international oil
company (IOC) yang sudah mendominasi pasar tersebut terpaksa melakukan merger
karena dalam industri perminyakan modal yang terlibat luar biasa besar.
Dengan
kata lain, kelangkaan minyak yang terjadi belakangan ini adalah akibat dari
penurunan produksi minyak dalam negeri dan peningkatan konsumsi yang sangat
signifikan di Indonesia. Hal inilah yang memaksa pemerintah untuk mengimpor
minyak dari luar negeri. Hal ini tentunya akann menjadi beban Negara yang cukup
besar.
Untuk mengatasi kelangkaan
minyak bumi ada beberapa hal harus kita lakukan. Diantaranya:
a.
Mengonversi dari penggunaan
minyak tanah ke gas
Persediaan minyak tanah
yang merupakan produk turunan dari minyak bumi semakin lama semakin menipis.
Untuk memperbarui minyak tanah membutuhkan waktu bejuta-juta tahun. Masyarakat
Indonesia saat ini masih menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar kompor
untuk memasak. Sementara itu, cadangan gas masih banyak dialam. Sehingga
dimungkinkan untuk berpindah menggunakan gas.
b.
Menghemat pemakaian listrik
Saat ini masih banyak
pembangkit listrik yang masih menggunakan mesin diesel sebagai energi
pembangkit. Semakin banyak pemakaian listrik kita maka semakin banyak pula
minyak bumi yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Dengan melakukan penghematan listrik, maka kita telah membantu mengurangi
pemakaian minyak bumi.
c.
Mencari sumber energi alternatif
baru
Saat ini sudah banyak energi alternatif
pengganti minyak bumi. Dengan terus mencari dan mengembangkan energi alternatif
maka pemakaian minyak bumi akan semakin berkurang. Hal ini tentu menguntungkan
karena energi alternatif dapat diperbaharui dan minyak bumi tidak dapat
diperbaharui.
d.
Menggunakan BBM secara
bijak
Setiap tahun pengguna
kendaraan pribadi semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan penggunaan BBM
meningkat. Inilah yang mengakibatkan terjadinya kelangkaan BBM. Sistem 3 in 1 yang
berlaku di kota besar merupakan salah satu cara efektif untuk mengatasi
kelangkaan sekaligus kemacetan.
e.
Mengubah pola pikir
masyarakat
Tak bisa dipungkiri
kebanyakan masyarakat Indonesia masih banyak yang menonjolkan gengsi dan
masyarakat konsumsi. Sehingga dalam suatu keluarga ada yang punya kendaraan
pribadi untuk masing-masing anggota keluarga. Hal ini akan membuat pemakaian
kendaraan akan semakin meningkat yang mengakibatkan kebutuhan terhadap minyak
bumi seperti solar meningkat, sedangkan produksi minyak bumi tidak meningkat.
Hal inilah akan mengakibatkan kelangkaan.
Bagus bangat kata-katanya
BalasHapusSebagai masukan saja, warnanya terlalu pedas di mata @_@
BalasHapusbagusss:))
BalasHapusmakasih info nya:)
BalasHapusGanti warna fontnya gan, sakit bacanya, jadinya cuma baca sekilas
BalasHapusmantab gan artikelnya, thanks informasinya :)
BalasHapusKOKAI VALVE
Complete Solution for Industrial Valve visit
KOKAI VALVE
faktor penyebabnya mana ?
BalasHapus4 alternatif mengatasi kritis minyak bumi
BalasHapusSangat Membantu :)
BalasHapusMembantu sekalii
BalasHapus