Metode
pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan
suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang
berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala
industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat
murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk
mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium). Berdasarkan
tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua golongan,
yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks.
1. Metode
Pemisahan Sederhana
Metode
pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses
ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif
sederhana.
2. Metode
Pemisahan Kompleks
Metode
pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya
penambahan bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan
reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan
dua atau lebih metode sederhana. Contohnya, pengolahan bijih dari
pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks. Keadaan zat
yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatikan untuk
menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan menimbulkan
kerusakan hasil atau melainkan tidak berhasil. Beberapa faktor yang perlu
diperhatikan antara lain :
1. Keadaan zat
yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di dalam sel makhluk
hidup, apakah bahan terikat secara kimia, dan sebagainya.
2. Kadar zat
yang diinginkan terhadap campurannya, apakah kadarnya kecil atau besar.
3. Sifat
khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat tidak tahan panas,
mudah menguap, kelarutan terhadap pelarut tertentu, titik didih, dan
sebagainya.
4. Standar
kemurnian yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan tahap yang berbeda
dengan 96%.
5. Zat
pencemar dan campurannya yang mengotori beserta sifatnya.
6. Nilai guna
zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan.
DASAR-DASAR
METODE PEMISAHAN
Suatu zat
dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat. Hal ini
dinamakan dasar pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai
berikut :
1. Ukuran
partikel, bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak
diinginkan (zat pencmpur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi
(penyaringan). jika partikel zat hasil lebih kecil daripada zat pencampurnya,
maka dapat dipilih penyring atau media berpori yang sesuai dengan
ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil akan melewati
penyaring dan zat pencampurnya akan terhalang.
2. Titik
didih, bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh
berbeda dapat dipishkan dengan metode destilasi. Apabila titik didih zat
hasil lebih rendah daripada zat pencampur, maka bahan dipanaskan
antara suhu didih zat hasil dan di bawah suhu didih zat pencampur. Zat
hasil akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap dalam
keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati.
Proses pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih ini bila dilakukan
dengan kontrol suhu yang ketat akan dapat memisahkan suatu zat dari
campuranya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol untuk tidak melewati titik
didih campuran.
3. Kelarutan,
suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu
zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu
zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B,
atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar,
misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut organik)
seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter. Dengan
melihat kelarutan suatu zat yang berbeda dengan zat-zat lain dalam
campurannya, maka kita dapat memisahkan zat yang diinginkan tersebut
dengan menggunakan pelarut tertentu.
4.
Pengendapan, suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu
campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yang lebih besar
daripada pelarutnya akan segera mengendap. Jika dalam suatu campuran
mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan
yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat, maka dapat
dipisahkan dengan metode sedimentsi tau sentrifugsi. Namun jika dalm
campuran mengandung lebih dari satu zat yang akan kita inginkan, maka
digunakan metode presipitasi. Metode presipitasi biasanya dikombinasi
dengan metode filtrasi.
5. Difusi, dua
macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi (bergerak
mengalir dan bercampur) satu sama lain. Gerak partikel dapat dipengaruhi
oleh muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian rupa (baik besarnya
tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik partikel zat hasil ke arah
tertentu sehingga diperoleh zat yang murni. Metode pemisahan zat dengan
menggunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis. Selain itu kita mengenal
juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya
nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan elektroforesis
menggunakan suatu media agar yang disebut gel agarosa.
6. Adsorbsi,
merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga
menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi.Penggunaan
metode ini diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik atau
organisme.
JENIS-JENIS
METODE PEMISAHAN
- Filtrasi
Filtrasi atau
penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat
padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring).
Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut
dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai
ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut.
Proses
filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau
berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat
sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu (ampas). Metode ini
dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan
air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan
pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan
membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di
laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring
buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca
yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap.
- Sublimasi
Sublimasi
merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat
tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak
menyublim akan tertinggal. bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah
bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod. Kristalisasi
merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut
dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu
pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu
kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
Contoh proses
kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur
dari air laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak,
kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah proses
penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur
dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih
diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali) Contoh lain
adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan
dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap
hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh,
dan terjadi pengkristalan gula. Kristal ini kemudian dikeringkan
sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.
- Destilasi
Destilasi
merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud
cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai
titik didih yang berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda.
Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau
cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu
dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran
dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan.
Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung
pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan
hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut
residu. Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan
minyak kayu putih, dan memurnikan air minum.
- Ekstraksi
Ekstraksi merupakan
metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam
pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan
bahan dalam pelarut tertentu.
- Adsorbsi
Adsorbsi
merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari
pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga
menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini
dipakai untuk memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme,
memutihkan gula yang berwarna coklat karena terdapat kotoran.
- Kromatografi
Kromatografi
adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan
pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini
adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan
penyerap, dan volatilitas (daya penguapan). Contoh proses kromatografi
sederhana adalah kromatografi kertas untuk memisahkan tinta.
PEMANFAATAN
METODE PEMISAHAN
Pada proses
pemisahan suatu campuran ada yang memerlukan metode pemisahan, ada
pula yang dikombinasi lebih dari satu jenis metode. Berikut ini beberapa
contoh pemanfaatan metode pemisahan dengan menggunakan metode pemisahan
tertentu.
1.
Pemurnian Garam Dapur
Air laut
banyak mengandung mineral terutama garam dapur (NaCl). Petani garam dapur
memisahkan garam dapur dengan menjemur air laut pada sebuah bangunan yang
datar dan lapang. Garam yang diperoleh, kemudian diolah di industri untuk
dicuci dan ditambah iodium.
2.
Pemurnian Air Minum
Air adalah
sumber kehidupan. Air selalu diperlukan dalam setiap bidang kehidupan
kita.bagi penduduk Indonesia, tidak sulit untuk mendapatkan air tawar, namun di
daerah timur tengah sulit untuk mendapatkan air tawar. Mereka melakukan
penyulingan (destilasi) untuk memperoleh air tawar secara besarbesaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tambahkan komentar anda