LAPORAN PRATIKUM
I. Judul
Percobaan : Daya Hantar Listrik pada
Larutan
II. Jenis Percobaan : Larutan
Elektrolit dan Non Elektrolit
III. Tujuan : Menguji
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
IV. Kajian Teori :
a.
Pengertian Larutan
Larutan merupakan fase yang setiap hari
ada disekitar kita. Suatu sistem homogen yang
mengandung dua atau lebih zat yang masing-masing
komponennya tidak bisa dibedakan secara fisik disebut larutan,
sedangkan suatu sistem yang heterogen
disebut campuran. Biasanya istilah larutan dianggap sebagai cairan yang
mengandung zat terlarut, misalnya padatan atau
gas dengan kata lain larutan tidak hanya terbatas
pada cairan saja.
Komponen
dari larutan terdiri dari dua jenis, pelarut dan zat terlarut, yang
dapat dipertukarkan tergantung jumlahnya. Pelarut
merupakan komponen yang utama yang terdapat dalam jumlah yang banyak,
sedangkan komponen minornya merupakan zat
terlarut. Larutan terbentuk melalui pencampuran
dua atau lebih zat murni yang molekulnya
berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Semua
gas bersifat dapat bercampur dengan sesamanya, karena itu campuran
gas adalah larutan.
b.
Jenis-jenis Larutan
1)
Larutan
Elektrolit
v Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan
yang mempunyai daya hantar arus listrik, karena zat terlarut yang berada
didalam pelarut (biasanya air), seluruhnya dapat
berubah menjadi ion-ion dengan harga derajat ionisasi adalah
satu (α =
1). Yang tergolong elektrolit kuat adalah :
·
Asam
kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4,
HNO3 dan lain-lain.
·
Basa
kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan
alkali tanah, antara lain : NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2,
Ba(OH)2 dan lain-lain.
·
Garam-garam yang mempunyai
kelarutan tinggi, antara lain : NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3
dan lain-lain.
v Larutan Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit
lemah adalah larutan yang mampu
menghantarkan arus listrik dengan daya yang
lemah, dengan harga derajat ionisasi lebih dari nol tetapi kurang
dari satu (0 < α <
1). Yang tergolong elektrolit lemah adalah:
·
Asam lemah, antara lain:
CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S
dan lain-lain.
·
Basa
lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
·
Garam-garam
yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, PbI2 dan
lain-lain.
2) Larutan Non-Elektrolit
Larutan
non-elektrolit adalah larutan
yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik, hal ini disebabkan karena larutan tidak
dapat menghasilkan ion-ion (tidak meng-ion). Yang termasuk dalam larutan
non elektrolit antara lain :
- Larutan urea
- Larutan sukrosa
- Larutan glukosa
- Larutan alkohol dan lain-lain
V. Alat
dan Bahan :
No
|
Alat dan Bahan
|
Ukuran / Satuan
|
Jumlah
|
1.
|
Gelas Kimia
|
50 mL
|
6 buah
|
2.
|
Mentol
|
2.4 volt
|
2 buah
|
3.
|
Baterai
|
1.5 volt
|
4 buah
|
4.
|
Kabel merah hitam
|
1 m
|
2 buah
|
5.
|
Kabel tembaga
|
0.25 m
|
2 buah
|
6.
|
Styrofoam
|
1 keping
|
1 buah
|
7.
|
Selotip
|
1 roll
|
1 buah
|
8.
|
Gunting
|
-
|
1 buah
|
9.
|
H2SO4
|
40 mL
|
1 gelas
|
10.
|
Alkohol
|
40 mL
|
1 gelas
|
11.
|
NaOH
|
40 mL
|
1 gelas
|
12.
|
Asam cuka
|
40 mL
|
1 gelas
|
13.
|
Larutan garam
|
40 mL
|
1 gelas
|
14.
|
Larutan gula
|
40 mL
|
1 gelas
|
15.
|
Air suling
|
40 mL
|
1 gelas
|
16.
|
Urea
|
40 mL
|
1 gelas
|
VI. Cara
Kerja:
1. Rangkai alat uji elektrolit diatas styrofoam.
2. Hubungkan keempat baterai secara seri.
3. Hubungkan lampu mentol dengan kutub
positif dari baterai.
4. Beri katoda (tembaga) diujung kabel yang
menghubungkan kutub positif
5. Beri anoda (tembaga) diujung kabel yang
menghubungkan kutub negatif
6. Masukkan larutan yang ingin diuji ke dalam gelas kimia
7. Masukan katoda dan anoda kedalam larutan.
8.Amati nyala mentol (lampu) pada larutan
yang diuji
9.Amati gelembung-gelembung gas yang
terbentuk saat arus dialirkan.
VII.
Data Hasil Pengamatan:
No.
|
Larutan
|
Nyala
Lampu
|
Gelembung
Gas
|
Keterangan
|
1
|
C2H5OH
|
Tidak nyala
|
Tidak ada
|
Non elektrolit
|
2
|
NaOH
|
Terang
|
Banyak
|
Elektrolit kuat
|
3
|
CH3COOH
|
Tidak nyala
|
Banyak
|
Elektrolit lemah
|
4
|
NaCl
|
Terang
|
Banyak
|
Elektrolit kuat
|
5
|
C12H22O11
|
Tidak nyala
|
Tidak ada
|
Non elektrolit
|
6
|
H2O
|
Tidak nyala
|
Tidak ada
|
Non elektrolit
|
7.
|
H2SO4
|
Terang
|
Banyak
|
Elektrolit kuat
|
8.
|
CO(NH2)2
|
Tidak nyala
|
Tidak ada
|
Non elektrolit
|
Larutan
|
NaOH
NaOH(aq)èNa+ +
OH-
|
Air suling H2O
H20(aq)è2H+ + 1/2 O2
|
NaCl (garam dapur)
NaCl(aq) è Na+
+ Cl-
|
Asam sulfat (H2SO4)
H2SO4(aq) è 2H+
+ SO42-
|
Gula (C12H22O11)
|
Urea (CO(NH2)2)
CO(NH2)2 èCO2+ + NH2-
|
Asam cuka (CH3COOH)
CH3COOHèH+ +
CH3COO-
|
C2H5OH
|
VIII. Kesimpulan:
Dari percobaan di atas dapat
disimpulkan bahwa :
1.
Larutan
NaCl, NaOH, dan H2SO4 dapat mengakibatkan lampu mentol
menyala. Disekitar katodapun terdapat gelembung. Hal ini menunjukan adanya
aliran listrik yang mengalir. Sehingga dapat dikatakan bahwa larutan dapat
menghantarkan listrik. Larutan ini mempunyai daya ionisasi yang tinggi sehingga
dapat menyalakan lampu. Larutan ini disebut larutan elektrolit kuat.
2.
Larutan
CH3COOH tidak mengakibatkan lampu menyala. Tetapi disekitar katoda
terdapat banyak gelembung. Banyaknya gelembung membuktikan bahwa adanya aliran
listrik yang mengalir, tetapi dalam jumlah kecil. Larutan ini mempunyai daya
ionisasi yang rendah. Larutan ini disebut elektrolit lemah.
3.
Larutan
gula, urea, alkohol, dan air tidak menyebabkan lampunya menyala. Gelembungpun
tidak tampak di sekitar katoda. Ini membuktikan bahwa tidak adanya aliran
listrik yang mengalir. Ini juga membuktikan bahwa larutan ini tidak mempunyai
daya ionisasi. Larutan ini disebut larutan non elektrolit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tambahkan komentar anda